Willem Wandik (Wakil Bangsa Papua)

Beranda » Tak Berkategori » Harapan Untuk Tanah Papua 2022

Harapan Untuk Tanah Papua 2022

Tidak terasa beberapa jam lagi tahun 2021 akan berakhir, semua orang bersuka cita menyambut datangnya tahun 2022 dengan penuh harapan dan cita-cita akan menjadi lebih baik lagi di tahun yang akan datang. Masing-masing daerah di negeri ini berlomba-lomba menunjukka kesuksesan dan pencapaiannya di tahun 2021 begitu juga dengan Tanah Papua daerah paling timur Indonesia, daerah dengan limpahan karunia alam yang luar biasa. Tahun ini papua sukses menyelenggarakan PON XX 2021 yang sudah barang tentu menjadi kebanggan tersendiri bagi Tanah Papua karna even ini terselenggara di tengah isu stabilitas keamanan yang terjadi hampir sepanjang tahun.

Selain cerita suksenya penyelenggaraan PON XX 2021 di Tanah Papua banyak kisah dan kejadian yang cukup memilukan di tanah ini hampir sepanjang tahun 2021 dan di tahun-tahun sebelumnya yang belum juga bisa terselesaikan. Kasus palanggaran HAM, pembunuhan, perampasan Sumber Daya Alam dan lain sebagainya masih saja terus terjadi di wilayah pelayanan gereja di Tanah Papua. kekerasan yang berkedok operasi militer hanya melahirkan korban jiwa, dendam dan permusuhan. Masyarakat sipil hidup dalam ketakutan karna nyawa mereka dan keluarganya dipandang tak bernilai apa-apa dan setiap saat dapat di renggut. Hukum seolah-olah telah dilupakan oleh yang punya kuasa sehingga mereka dengan semenah-menah dengan begitu mudahnya menghilangkan nyawa orang lain tanpa belas kasih.

Mengapa kedamai di tanah papau belum bisa di wujudkan?

Kemana semua ratusan rekomendasi perdamaian yang pernah di usulkan selama ini?

Apakah bangsa ini sudah kehabisan solusi untuk perdamaian di tahan papua?

Atau karna kami orang asli papua ras melanisia berbeda dengan mayoritas masyarakat lainnya yang ada di negeri ini?

Mengapa penguasa negeri ini begitu sulit menyelesaiakan konflik di tanah papua dengan cara yang lebih beradap?

Tentu sudah bukan rahasia lagi bahwa konflik bersenjata yang terjadi di tanah papua bersumber dari rasa ketidak adilan yang dirasakan oleh orang asli papua terhadap pemerintah, dan konflik semacam ini juga pernah terjadi di daerah lainnya namun mampu di selesaikan dengan cara damai namun mengapa di Tanah Papua pemerintah tidak bisa menurunkan ego kekuasaannya kepada rakyatnya sendiri. Karna tidak ada permasalah yang tidak dapat terselesaiakn jika kita masih memiliki rasa kasih terhadap sesama.

Jika pemerintah bisa berdamai denga bendera bulan bintang di aceh kenapa tidak dengan bendera bintang kejora di papua. jika aceh bisa diberi otonomi khusus untuk mengakomodir semangat politik lokal mereka, kenapa di papua tidak bisa di terapkan, Tanah papua tidak membutuhkan otsus setengah hati seperti yang di terapkan saat ini namun otsus yang benar-benar dilahirkan dari semangat lokal orang asli papua yang ingin rakyatnya sejahtera.

Konflik tanah papua ibarat sebuah labirin yang sebenarnya kita sudah tau kemana jalan keluarnya namun sebagaian dari kita banyak yang berpura-pura tidak mengetahui dan seolah-olah menikmati ketersesatan jalan di dalam labirin tersebut. Entah karna mendapat keuntungan dari ketersesatan tersebut atau karna tingginya ego dan memaksa mencari jalan keluar lain yang semakin memperkeruh situasi konflik. Sudah saatnya kita bersama-sama keluar dari labirin konflik ini, bersama-sama bergandengan tangan dan menundukkan ego kita masing-masing dan Semoga di tahun 2022 nanti kedamaian di Tanah Papua dapat Terwujud.. wa wa wa..


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: